Peran Pemuda Pertanian dalam Membangun Ekonomi Bangsa di Era Revolusi 4.0











Sebelum kita ngebahas lebih lanjut tentang judul yang diatas, Mari kita bahas satu persatu terlebih dahulu.
Pasti banyak yang bertanya-tanya apa itu Revolusi Industri 4.0? Kenapa tiba-tiba 4.0 aja? 1.0 nya apa?
Berikut Penjelasannya:
Dalam Revolusi Industri 4.0, kita akan menghadapi suatu era di mana penggunaan sistem yang berbasis siber-fisikal menjadi kuncinya. Saat ini sedang memasuki era di mana perubahan berlangsung sangat cepat. Kata kuncinya ada lima yakni change, speed, risk, complexity, dan surprise. Teknologi bergerak sangat maju dan melahirkan permasalahan-permasalahan sekaligus peluang-peluang baru. Sedangkan revolusi industri sebelum 4.0 adalah Revolusi 1.0 berpusat pada mekanisasi mesin-mesin. Revolusi 2.0 adalah revolusi yang ditopang dengan adanya tenaga listrik. Sementara Revolusi 3.0 mengandalkan elektronik dan teknologi informasi untuk mengotomatisasi produksi. Sehingga generasi muda harus sudah siap dalam menghadapi revolusi industri 4.0 tersebut.
Jadi, kita generasi muda dituntut harus lebih berinovatif dan kreatif agar tidak ketinggalan zaman. Jangan takut untuk gagal, kalau kita belum mencoba darimana kita tahu kalau kita gagal kalau melangkah saja belum.  
Dalam kurun tiga tahun terakhir di Indonesia dapat kita temukan melejitnya jumlah moda transportasi online. Bermodalkan smartphone dan aplikasi, kini masyarakat akan sangat mudah memperoleh angkutan yang diinginkan untuk mengantar mobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa repot mencari, tentu dengan pelayanan fasilitas yang memuaskan.
Era revolusi industri 4.0 juga ditandai dengan terjadi disrupsi, yaitu perubahan mendasar industri, strategi bisnis, dan terciptanya pasar baru
Peran Pemuda Pertanian dalam Membangun Ekonomi Bangsa di Era Revolusi 4.0
Pertanian adalah pondasi dasar ekonomi bangsa, dengan pembangunan pertanian yang baik akan berimbas pada perekonomian yang stabil. Pembangunan pertanian terhadap perekonomian suatu bangsa adalah berbanding lurus. Suatu bangsa dapat dikatakan menjadi bangsa yang maju apabila seluruh kebutuhan primer rakyatnya terpenuhi yaitu pangan.
Komoditas pertanian melalui layanan informasi tentang komoditas pertanian. Dalam konteks, ilmu ekonomi menempatkan sektor pertanian atau basis sumberdaya alam sebagai landasan utama pembangunan ekonomi suatu bangsa. Proses transformasi sektor pertanian yang mampu menghasilkan produksi atau surplus pertanian di tingkat domestik dalam jumlah besar juga dianggap sebagai syarat pokok pertumbuhan ekonomi, pembangunan jati diri dan identitas suatu bangsa, dan bahkan mewarnai tahapan peradaban serta interaksi antarpelaku dalam pergaulan dunia yang semakin kompleks.
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendorong mahasiswa untuk membekali diri dengan 4C. Formula 4C ini wajib dimiliki mahasiswa sebagai modal untuk menghadapi era revolusi industri 4.0 atau revolusi industri generasi keempat. Formula 4C yang harus dimiliki mahasiswa yakni critical thinking (berpikir kritis), creativity (kreatif), communication (komunikasi) dan collaboration (kolaborasi). Menghadapi revolusi industri, mahasiswa harus meningkatkan kapasitasnya.
Agar nanti setelah lulus diharapkan para pemuda dapat melakukan 4C tersebut di tempat desa-desa tempat asalnya.
Pemuda berpendidikan ikut andil dalam pembangunan desa. Pemuda diharapkan bisa menuangkan ide kreatifnya melalui teknologi agar dapat mengeksplor potensi didesanya dalam segi pertanian.
Layanan informasi berbasis mobile diperlukan pada saat petani membutuhkan informasi pertanian yang cepat. Sehingga tidak memerlukan waktu lama untuk mengetahuinya, terutama tentang komoditas seperti harga bibit dan ketersediaan pupuk, harga komoditas di pasar, luas tanaman komoditas, prediksi masa panen dan sarana untuk mengumpulkan kelompok tani.
Potensi sistem pertanian digital memiliki peluang besar untuk meningkatkan semangatdan kreativitas anak muda menggeluti bidang pertanian yang selama ini mulai menurun.
Adanya sistem pertanian digital pemerintah dapat mengontrol komoditas apa yang ditanam dan dipanen dari daerah satu ke daerah lainnya dengan harapan tidak ada perbedaan mencolok antara data dengan kondisi dilapangan. Melalui sistem ini pemerintah dapat lebih mudah mengetahui wilayah mana yang sedang surplus dan defisit pangan, sehingga lebih mudah dicarikan solusinya.
Bagi petani dan konsumen sistem pertanian digital akan sangat membantu menghindari dan meminimalisir permainan harga oleh cukong dan mafia pangan. Adanya sistem pertanian digital akan mempermudah distribusi dari petani hingga konsumen dengan memperpendek sistem rantai pasok pangan. Sistem pertanian digital tidak terbatas waktu dan tempat untuk mengaksesnya dan berpeluang meningkatkan keberdayaan petani. Sehingga diharapkan mampu menurunkan ketimpangan akses pangan, mempercepat pemenuhan kebutuhan pangan dari satu daerah ke daerah lainnya dan berkontribusi nyata terhadap pembangunan perekonomian di Indonesia.
Selain itu, sekarang budaya konsumsitif masyarakat semakin meningkat, hal ini dibuktikan semakin meluasnya jejaring Market Online. Tentunya dengan adanya hal ini, masyarakat dapat memanfaatkan sebagai media pemasaran produk-produk desa. Sekaligus melatih para pemuda untuk memulai usaha dari sekala yang kecil.  
Apalagi, sampai 10 tahun ke depan, Indonesia akan menikmati bonus demografi atau momentum ketika penduduk didominasi oleh usia produktif (usia 15-64 tahun mencapai 70 persen).

Oleh karena itu, kita sebagai pemuda tidak boleh diam saja atau nanti kita akan tergantikan oleh robot. Makanya kita dituntut untuk mampu melakukan formula 4C tersebut.  






Komentar

Postingan Populer